Menurut Raymond McLeod dalam Ladjamudin
(2013:9) mendefinisikan bahwa “Informasi sebagai data yang telah diolah menjadi
bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya”.
Sumber informasi adalah data. Data adalah
kenyataan yang menggambarkan kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian adalah
sesuatu yang terjadi pada saat tertentu.
Informasi merupakan proses lebih lanjut
dari data yang sudah memiliki nilai tambah. Informasi dapat dikelompokkan
menjadi 3 bagian, yaitu :
1.
Informasi Strategis. Informasi ini
digunakan untuk mengambil keputusan jangka panjang.
2.
Informasi Taktis. Informasi ini dibutuhkan untuk mengambil
keputusan jangka menengah.
3.
Informasi Teknis. Informasi ini dibutuhkan untuk
keperluan operasional sehari-hari.
2.1.5.
Pengertian Informasi
Pengertian Informasi menurut Yakub
(2012:8) menjelaskan bahwa “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk
lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya”.
Informasi juga disebut data yang diproses
atau data yang memiliki arti. Informasi merupakan data yang telah diproses
sedemikian rupa sehingga meningkatkan pengetahuan seseorang yang
menggunakannya.
2.1.6.
Kualitas Informasi
Menurut Sutabri
(2012:33-34) menerangkan bahwa “Kualitas dari suatu informasi tergantung dari 3
hal, yaitu informasi harus akurat (accurate),
tepat waktu (timeliness), dan relevan
(relevance)”.
1.
Akurat (accuracy)
Informasi
harus bebas dari kesalahan – kesalahan dan tidak menyesatkan. Akurat juga
berarti bahwa informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.
2.
Tepat waktu (Time Lines)
Informasi
yang datang kepada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang
tidak mempunyai nilai lagi, karena informasi merupakan suatu landasan dalam
mengambil sebuah keputusan dimana bila pengambilan keputusan terlambat maka
akan berakibat fatal untuk organisasi.
3.
Relevan (relevance)
Informasi
tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk setiap
orang berbeda. Menyampaikan informasi tentang penyebab kerusakan mesin produksi
kepada akuntan perusahaan tentunya kurang relevan. Akan lebih relevan bila
ditujukan kepada ahli teknik perusahaan.
2.1.7.
Siklus
Informasi
Menurut Sutabri (2012:25) menjelaskan
bahwa “Data merupakan bentuk mentah yang belum dapat bercerita
banyak sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah melalui suatu model agar
menghasilkan informasi”.
2.1.8.
Nilai Informasi
Menurut Yakub (2012:9) menjelaskan bahwa “Nilai dari
informasi (value of information) ditentukan oleh dua hal yaitu, manfaat
dan biaya mendapatkannya. Satu informasi
dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya
mendapatkannya”.
Nilai informasi ini didasarkan atas
10 (Sepuluh) sifat menurut Yakub,
yaitu :
1.
Mudah diperoleh
Sifat ini menunjukan kemudah dan cepat untuk memperoleh
informasi.
2.
Luas dan Lengkap
Sifat ini menunjukan lengkapnya isi informasi. Hal ini
tidak berarti hanya
mengenai volumenya, akan tetapi juga mengenai keluaran
informasinya.
3.
Ketelitian
Sifat ini behubungan dengan tingkat kebebasan dari
kesalahan keluaran
informasi.
4.
Kecocokan
Sifat ini menunjukan seberapa baik keluaran informasi
dalam hubungannya dengan permintaan para pemakai.
5.
Ketepatan waktu
Sifat ini berhubungan dengan waktu yang dilalui, yang
lebih pendek dari siklus untuk mendapatkan informasi.
6.
Kejelasan
Sifat ini menujukan kejelasan informasi. Informasi
hendaknya terbebas dari istilah-istilah yang tidak jelas.
7.
Keluwesan
Sifat ini berhubungan dengan apakah informasi tersebut
dapat digunakan untuk membuat lebih dari satu keputusan, tetapi juga apakah
dapat digunakan untuk lebih dari seorang pengambil keputusan.
8.
Dapat dibuktikan
Sifat ini menunjukan sejauh mana informasi itu dapat
diuji oleh beberapa pemakai sehingga sampai didapatkan kesimpulan yang sama.
9.
Tidak ada prasangka
Sifat ini berhubungan dengan tidak adanya keinginan
untuk mengubah informasi
tersebut guna mendapatkan kesimpulan yang telah
diarahkan sebelumnya.
10.
Dapat diukur
Sifat ini menunjukan hakikat informasi yang dihasilkan
oleh sistem informasi formal.
2.1.9. Konsep Dasar Sistem Informasi
Sistem informasi adalah sebuah sistem yang
terdiri dari pengumpulan data, pemrosesan data, penyimpanan data, pengolahan
data, pengendalian dan pelaporan sehingga tercapai sebuah informasi yang
mendukung pengambilan keputusan didalam suatu organisasi untuk dapat mencapai
sasaran dan tujuannya.
2.1.10.
Komponen
Sistem Informasi
Menurut Yakub (2012:20) Sistem
informasi merupakan sebuah susunan yang terdiri dari beberapa komponen atau
elemen.
Komponen-komponen
dari sistem informasi ini dapat digambarkan sebagai berikut :
1.
Blok Masukan (Input Block), Input
memiliki data yang masuk ke dalam sistem informasi, juga metode-metode untuk
menangkap data yang dimasukkan.
2.
Blok Model (Model Block), blok ini
terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matemetik yang akan
memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data.
3.
Blok Keluaran (Output Block), produk dari
sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan
dokumentasi yang berguna
untuk
semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.
4.
Blok Teknologi (Technology Block), blok
teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan
mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dari sistem secara
keseluruhan. Teknologi terdiri dari tiga
bagian
utama, yaitu; teknisi (brainware), perangakat lunak (software),
dan
perangkat
keras (hardware).
5.
Basis Data (Database Block), basis data
merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu sama lainnya,
tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk
memanipulasinya
.
2.2.
Pengertian
Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Bodnar dan William S
Hopwood (2010:1) mendefinisikan bahwa “sistem informasi akuntansi adalah
kumpulan sumber daya, seperti orang dan peralatan, yang dirancang untuk
mengubah data keuangan dan data lainnya menjadi informasi. Informasi ini
kemudian dikomunikasikan kepada berbagai pengambil keputusan”.
Menurut Romney dan Paul John Steinbart (2015:10) menerangkan bahwa “Sistem
informasi akuntansi adalah suatu sistem yang mengumpulkan, mencatat, menyimpan,
dan mengolah data untuk menghasilkan informasi bagi keputusan”.
SIA terdiri dari
lima komponen :
1.
Orang-orang yang mengoprasikan sistem tersebut
dan melaksanakan berbagai fungsi.
2.
Prosedur-prosedur, baik manual maupun yang
terotomatisasi, yang dilibatkan dalam pengumpulan, pemrosesan, dan menyimpanan
data tentang aktifitas-aktifitas organisasi.
3.
Data tentang proses-proses bisnis organisasi.
4.
Software
yang dipakai untuk memproses data organisasi.
5.
Infrastruktur teknologi informasi, termasuk
komputer, peralatan pendukung, dan
peralatan
untuk komunikasi jaringan.
Sistem Informasi Akuntasi
digunakan untuk mengolah data. Data yang
diolah sistem informasi akuntansi adalah data yang bersifat keuangan. Sistem
informasi akuntansi hanya terbatas pada pengolahan data yang bersifat keuangan
saja, sehingga informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi akuntansi
perusahaan hanya informasi keuangan saja.
2.3.
Tinjauan
Akuntansi
2.3.1.
Pengertian
Akuntansi
Definisi akuntansi menurut S. Rahardjo (2009:3)
menjelaskan bahwa “Akuntansi adalah proses mengidentifikasikan, mengukur dan
melaporkan informasi ekonomi untuk memungkinkan adanya penilaian dan keputusan
yang jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut”.
Menurut Weygandt,
Jerry J and Kieso, Donald E and Kimmel, Paul D. (2007:4) menjelaskan
bahwa “akuntansi adalah suatu sistem informasi yang mengidentifikasikan,
mencatat dan mengkomunikasikan peristiwa-peristiwa ekonomi dari suatu
organisasi kepada para pengguna yang berkepentingan”.
Berdasarkan
dua definisi akuntansi tersebut, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa
akuntansi adalah proses mengidentifikasikan dan pelaporan informasi keuangan
untuk memungkinkan adanya keputusan yang jelas dan tegas bagi yang menggunakan
informasi tersebut.
Penyusunan
sistem akuntansi untuk suatu perusahaan perlu mempertimbangkan beberapa
faktor yang penting antara lain :
1.
Sistem akuntansi yang disusun
itu harus memenuhi prinsip cepat yaitu sistem
akuntansi harus mampu menyediakan informasi yang yang diperlukan tepat
pada waktunya, dapat memenuhi kebutuhan dan dengan kualitas yang sesuai.
2.
Sistem akuntansi yang disusun
itu harus memenuhi prinsip aman yang berarti bahwa sistem akuntansi harus dapat
membantu menjaga keamanan harta milik perusahaan dan harus disusun dengan
mempertimbangkan prinsip-prinsip pengawasan intern.
3.
Sistem akuntansi yang dususun
itu harus memenuhi prinsip murah yang berarti bahwa biaya untuk menyelenggarakan
sistem akuntansi itu harus dapat ditekan sehingga relatif tidak mahal.
Akuntansi merupakan bahasa dari bisnis.
Setiap perusahaan menerapkannya sebagai alat komunikasi. Secara klasik akuntansi
merupakan proses pencatatan (recording), pengelompokan (classifying), perangkuman (summarizing) dan pelaporan (reporting) dari kegiatan
transaksi perusahaan. Tujuan akhir dari kegiatan akuntansi adalah
penerbitan laporan-laporan keuangan. Laporan-laporan keuangan adalah merupakan
suatu informasi. Sistem informasi yang berbasis komputer sekarang lebih dikenal
dengan istilah sistem informasi akuntansi (accounting information system).
No comments:
Post a Comment