BAB II
LANDASAN TEORI
2.1.
Konsep Dasar Sistem
Dalam konsep dasar sistem ini, penulis hanya ingin menjelaskan mengenai
sistem, karakteristik sistem, dan klasifikasi sistem,
siklus informasi, konsep dasar sistem informasi, dan komponen sistem informasi. Definisi sistem menurut Gordon B Davis adalah
“Seperangkat unsur-unsur yang terdiri dari manusia, alat-alat, prosedur dan
konsep yang dihimpun untuk maksud dan tujuan bersama”. Subsistem menurut L. Enger adalah “Serangkaian
kegiatan yang dapat ditentukan identitasnya yang berhubungan dalam suatu
sistem”.
2.1.1. Pengertian
Sistem
Menurut Ladjamudin (2013:1) menerangkan
bahwa “Pemahaman sistem dengan pendekatan prosedur, yaitu suatu
urutan kegiatan yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk mencapai
tujuan tertentu”.
Menurut Yakub
(2012:1) menerangkan bahwa “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari
prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk
melakukan suatu kegiatan atau untuk tujuan tertentu”.
Menurut
McLeod dalam
Yakub (2012:1) menerangkan bahwa “Sistem adalah sekelompok elemen-elemen yang
terintegrasi dengan tujuan yang sama untuk mencapai tujuan”.
Berdasarkan beberapa pendapat yang diatas
dapat penulis tarik kesimpulan bahwa sistem adalah kumpulan bagian-bagian atau
subsistem-subsistem yang disatukan dan dirancang untuk mencapai suatu tujuan.
2.1.2.
Karakteristik
Sistem
Menurut Sutabri (2012:13) menjelaskan bahwa “Model umum sebuah sistem
terdiri dari input, proses, dan output. Hal ini merupakan konsep sebuah sistem
yang sangat sederhana mengingat sebuah sistem dapat mempunyai beberapa masukan
dan keluaran sekaligus”.
Adapun karakteristik yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan
sebagai suatu sistem adalah sebagai berikut :
1.
Komponen Sistem (Components System)
Suatu sistem
terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja
sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa
suatu subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan
suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.
2.
Batas Sistem (Boundary System)
Ruang lingkup
sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain
atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu
sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisah-pisahkan.
3.
Lingkungan Luar Sistem (Environment System)
Bentuk
apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi
operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem
ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem
tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi bagi sistem
tersebut, yang dengan demikian lingkungan luar tersebut harus selalu dijaga dan
dipelihara. Sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau
tidak maka akan menggangu kelangsungan hidup sistem tersebut.
4.
Penghubung Sistem (Interface System)
Media yang
menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem atau Interface.
Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke
subsistem lain. Keluaran suatu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem
yang lain dengan melewati penghubung. Dengan demikian terjadi suatu integrasi
sistem yang membentuk satu kesatuan.
5.
Masukan Sistem (Input System)
Energi yang
dimasukkan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa
pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input).
Sebagai contoh, di dalam suatu unit sistem komputer, “program” adalah maintenance
input yang digunakan untuk
mengoprasikan komputer. Sementara “data” adalah signal input yang akan
diolah menjadi informasi.
6.
Keluaran Sistem (Output System)
Hasil energi
diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini
merupakan masukan bagi subsistem yang lain. Seperti contoh sistem informasi, keluaran
yang dihasilkan adalah informasi, di mana informasi ini dapat digunakan sebagai
masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang merupakan input bagi
subsitem lainnya.
7.
Pengolahan Sistem (Processing System)
Suatu sistem
dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran.
Sebagai contoh, sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi
menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.
8.
Sasaran Sistem (Objective)
Suatu sistem
memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran, maka
operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai
sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.
2.1.3.
Klasifikasi
Sistem
Sistem dapat diklasifikasikan dari
beberapa sudut pandang Menurut Yakub (2012:4) diantaranya :
1.
Sistem tak tentu (probabilistic system)
adalah suatu sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksikan karena
mengandung unsur probabilitas. Sistem arisan merupakan contoh probabilistic
system karena sistem arisan tidak dapat diprediksikan dengan pasti.
2.
Sistem abstrak (abstract system) adalah
sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik.
Sistem teologi yang berisi gagasan tentang hubungan manusia dengan Tuhan
merupakan contoh abstract system.
3.
Sistem fisik (physical system), adalah
sistem yang ada secara fisik, Sistem komputer, sistem akuntansi, sistem
produksi, sistem sekolah, dan sistem transportasi merupakan contoh physical
system.
4.
Sistem tertentu (deterministic system),
adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi,
interaksi antara bagian dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluarannya dapat
diramalkan. Sistem komputer sudah diprogramkan, merupakan contoh deterministic
system karena program komputer dapat diprediksi dengan pasti.
5. Sistem tertutup (close system), sistem
yang tidak bertukar materi, informasi, atau energi dengan lingkungan. Sistem
ini tidak berinteraksi dan tidak dipengaruhi pleh lingkungan, misalnya reaksi
kimia dalam tabung terisolasi.
6. Sistem terbuka (open system), adalah sistem yang berhubungan dengan lingkungan dan dipengaruhi oleh lingkungan. Sistem perdagangan merupakan contoh open system, karena dapat dipengaruhi oleh lingkungan.
6. Sistem terbuka (open system), adalah sistem yang berhubungan dengan lingkungan dan dipengaruhi oleh lingkungan. Sistem perdagangan merupakan contoh open system, karena dapat dipengaruhi oleh lingkungan.
No comments:
Post a Comment