Normalisasi
Menurut Sutabri
(2012:138) menjelaskan bahwa “Normalisasi merupakan proses pengelompokan elemen
data menjadi tabel-tabel yang menunjukan entitas dan relasinya”.
Berdasarkan penjelasan
di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa normalisasi adalah suatu teknik atau
cara memperbaiki model data untuk mencegah permasalah data atupun pengulangan
data.
Tujuan dari normalisasi adalah
untuk menghasilkan struktur tabel yang normal atau baik. Teknik normalisasi
adalah upaya agar desain lojik tabel-tabel berada dalam “normal form”
(bentuk normal) yang dapat didefinisikan dengan menggunakan ketergantungan
fungsi (functional dependency).
Normalisasi juga banyak
dilakukan dalam merubah bentuk database dari struktur jaringan menjadi
struktur hubungan. Suatu relasi dikatakan sudah berada pada bentuk normalisasi
tertentu bila memenuhi beberapa batasan tertentu pada tingkat tersebut. Tingkat
normalisasi yang lebih tinggi dianggap lebih baik dari tingkat bawahnya.
Keuntungan normalisasi antara lain :
1.
Meminimalkan ukuran penyimpangan yang diperlukan
untuk menyimpan data.
2.
Meminimalkan resiko inkonsistensi data pada
basis data.
3.
Meminimalkan kemungkinan anomali pembaruan.
4.
Memaksimalkan stabilitas struktur data.
Ada
beberapa macam kunci (key function) dalam normalisasi yang bisa
digunakan untuk proses normalisasi, yaitu :
1.
Kunci Calon (Candidate key)
Satu atribut atau satu set minimal atribut yang mengidentifikasikan
secara unik suatu kejadian yang spesifik dari suatu entitas, yang dapat
membedakan setiap baris data dalam sebuah table secara unik.
2.
Kunci Utama (Primary key)
Satu atribut atau satu set minimal atribut yang tidak hanya
mengidentifikasi secara unik suatu kejadian yang spesifik, akan tetapi juga
dapat mewakili setiap
kejadian dari suatu entitas.
3.
Kunci Tamu (Foreign Key)
Satu atribut atau satu set atribut yang melengkapi satu relationship (hubungan)
yang menunjukan ke induknya.
4.
Kunci Alternatif (Alternate Key)
Kunci yang tidak dipakai sebagai primary key.
5.
Kunci Super (Super Key)
Himpunan dari satu atau lebih entitas yang digunakan untuk
mengidentifikasikan secara unik sebuah entitas dalam entitas set.
Adapun bentuk-bentuk
normalisasi sebagai berikut :
1.
Bentuk tidak normal
Bentuk
ini merupakan kumpulan data yang akan direkam, tidak ada keharusan mengikuti
format tertentu, dapat saja tidak lengkap dan terduplikasi.
Data
dikumpulkan apa adanya sesuai keadaannya.
2.
Bentuk normal tahap pertama
(1st Normal Form)
Sebuah
table disebut 1NF jika:
a.
Tidak ada baris yang duplikat
dalam tabel tersebut.
b.
Masing-masing cell bernilai
tunggal.
Permintaan yang
menyatakan tidak ada baris yang duplikat dalam sebuah tabel berarti tabel
tersebut memiliki sebuah kunci, meskipun kunci tersebut dibuat dari kombinasi
lebih dari satu kolom atau bahkan kunci tersebut merupakan kombinasi dari semua
kolom.
3.
Bentuk normal tahap kedua (2nd
Normal Form)
Bentuk normal kedua
(2NF) terpenuhi jika pada sebuah tabel semua atribut yang tidak termasuk dalam primary key memiliki ketergantungan
fungsional pada primary key secara
utuh. Sebuah tabel dikatakan tidak memenuhi (2NF), jika ketergantungannya hanya
bersifat persial (hanya tergantung pada sebagian dari primary key).
4.
Bentuk normal tahap ketiga (3rd
Normal Form)
Sebuah
tabel dikatakan memenuhi bentuk normal ke tiga (3NF), jika untuk setiap
ketergantungan fungsional dengan notasi X -> A, dimana A mewakili semua
aribut tunggal di dalam tabel yang tidak ada di dalam X, maka:
a.
X haruslah super key pada tabel
tersebut.
b.
Atau A merupakan bagian dari primary key pada tabel tersebut.
5.
Bentuk normal tahap keempat dan
kelima
Penerapan
aturan normalisasi sampai bentuk normal ketiga sudah memadai untuk
menghasilkan
tabel berkualitas baik. Bentuk normal keempat berkaitan dengan sifat
ketergantungan banyak nilai (multivalued
dependency) pada suatu tabel yang merupakan pengembangan dari
ketergantungan fungsional.
6.
Boys Code Normal Code (BCNF)
a.
Memenuhi 1 NF.
b. Relasi
harus tergantung fungsi pada atribut super
key.
No comments:
Post a Comment